Sabtu, 24 Juni 2017

NETIZEN KECEWA DENGAN TULISAN DI WEB ALLIANZ

Beredarnya tulisan "Beda Perampok dengan Rumah Sakit" di laman Allianz.co.id membuat netizen meradang di linimasa Twitter, Jumat, 23 Juni 2017.

"Saya meminta pendapat sahabat saya @blogdokter @dirgarambe @dokterkoko dan @PBIDI @KemenkesRI. Pantaskah @AllianzID memuat tulisan ini?", tanya Anjari Mars @anjarisme, sambil menautkan gambar laman Allianz berisi tulisan itu.

Cuitan itu mendapat banyak komentar bernada kecewa dan marah. "Guyonan yang tidak mutu. Apa jadinya @AllianzID jika seluruh rumah sakit tidak mau melayani nasabah mereka? Jadilah partner yang konstruktif," kata Dokter Made @blogdokter. Pengguna Twitter dengan jumlah pengikut lebih dari 1,7 juta itu pun menyarankan seharusnya perusahaan asuransi seperti Allianz menjadi mitra yg baik bagi rumah sakit karena tidak ada persaingan diantara kedua belah pihak.

Seorang neurosurgeon, Ryu Hasan dengan pengikut sekitar 25 ribu menanggapi bahwa mengenalkan asuransi kesehatan manfaat  ada jeleknya. "Tapi mempromosikam asuransi dg memberi label RS seperti perampok ini ngawur banget," cuitnya.

"Saya pikir dan saya rasa pernyataan semacam ini tidak pas dan tidak pantas," kata Pengurus PBIDI, Andi Komeini takdir @dokterkoko. Banyak sekali Netizen, terutama yang berlatar belakang kesehatan dan berprofesi di rumah sakit. Mereka merasa kecewa dan menyayangkan Allianz yang telah menayangkan tulisan  itu di lamannya sebagai menjual asuransi yang tidak beretika.

"Kami sampaikan keberatan dan meminta klarifikasi melalui email dan media sosial. Secara resmi, PERSI akan kirim surat agar dapat menyelesaikan secara institusional," kata Ketua Umum  Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI), Kuntjoro Adi Purjanto,
di Jakarta, Jum'at, 23 Juni 2017.

Kuntjoro menjelaskan sebenarnya banyak Rumah Sakit kita bermitra dengan Allianz. Tetapi tulisan itu tidak mencerminkan kemitraan yang saling menghargai dan sangat  merendahkan rumah sakit Indonesia.
Dalam tulisan di laman Allianz, rumah sakit dipersepsikan lebih jahat dari perampok. Diantara bagian tulisan itu menyatakan perampok waktu beraksi menyamar sebagai iblis, rumah sakit waktu beraksi menyamar sbg malaikat. Juga perampok setelah menghabiskan uang akan pergi, rumah sakit setelah menghabiskan uang akan menyuruhmu pergi. Pada bagian akhir tulisan, makanya punya TAPRO kalo tidak mau dirampok sama Rumah Sakit.

"Apakah perlu kami, RS Seluruh Indonesia, bersikap tidak menerima karyawan, agen dan keluarga @AllianzID yg sakit agar tidak kerampokan?," sindir Anjari Umarjiyanto dalam akunnya @anjarisme.

Humas PERSI itu menjelaskan PERSI berusaha keras tak kenal lelah, berubah dan memperbaiki diri utk melayani rakyat Indonesia. Namun konten pemasaran “Beda Perampok dengan Rumah Sakit” telah tayang sekitar lima bulan sejak 21 Januari 2017 itu merusak citra rumah sakit. Isi tulisan tidak saja bertentangan dari kenyataan dan nilai-nilai pelayanan rumah sakit, tetapi sangat mendiskreditkan, merendahkan dan menghancurkan reputasi rumah sakit.

Sebelumnya dihapus, tulisan itu dapat akses pada tautan http://artikel.allianz.co.id/Perytan/detail-article/Beda-perampok-dengan-rumah-sakit-2419. Namun bila dicari melalui mesin pencari Google, tulisan itu masih dapat ditemukan.

0 komentar:

Posting Komentar