Rabu, 02 Agustus 2017

GOCAR MULAI 'NGGAK ASIK'

Ini cerita saya pagi ini (Rabu, 2/8/2017). Saya mesti naik kereta api ke Bandung jam 05.05 dari stasiun Gambir. Sekarang jam 03.36.

Tidak Tahu Jalan, Tidak Komunikatif Lagi.

Setelah pesan Gocar, muncul tulisan pengemudi sampai dalam 5 menit. Saya menunggu telp konfirmasi dan tanya persisnya penjemputan. Biasanya begitu. Tidak ada telp masuk.

"Pagiiii.. Gocar ya? Posisi dimana mas?" Saya menelepon setelah 2 menit menunggu.
"Bapak dimana?"
"Jemput di Al Falaq saja ya mas" saran saya. Rumah saya di jalan kecil yang mungkin sulit dicari. Saya mengalah jalan kaki 200 meter ke jalan raya I Gusti Ngurah Rai, tepatnya Klinik Al Falah Klender.
"Oh, sebelah kiri ya pak. Ya saya tahu"

Saya pamit dengan istri. Jarak POM Bensin dengan tempat penjemputan tidak lebih 2 menit.   Sekitar 3 menit kemudian, saya sudah sampai Al Falah.

Saya lihat peta Gocar, sebuah mobil masih di tengah jalan. Mendekati tempat penjemputan, terlihat mobil malah berputar dan menjauh. Kemudian berhenti di lampu APILL.

"Halo, sampai mana mas?"
"Al Falah sebelah kiri kan? Sudah dekat nih"

Okay. Saya berprasangka dia mau melawan arah setelah lampu merah. Mungkin karena pagi hari yg masih sepi. Dugaan saya salah. Dia berputar lagi di jalan layang simpang Klender. Semakin menjauh ke arah Pulo Gadung.

Baru jam 04.04 Gocar sampai di penjemputan. Sekitar 28 menit menunggu sejak pesan Gocar.

Tidak Ramah bin Lambat Jalannya.

"Pagi mas", sapa saya begitu masuk mobil
"Waduh, saya kesasar tadi"
"Iya, masnya muter-muter. Sudah dekat, eh malah jauh". Dia diam. Dia sibuk klak klik layar hape yang mengeluarkan suara GPS.
"Gambir ya" katanya.
"Iya mas". Mobil mulai berjalan perlahan.
"Padahal sampai sini tadi, saya bisa jalan kaki, mas. Jadi anda tidak perlu mutar jauh", jelas saya ketika diatas jalan layang klender.
"Oh gak papa ya?"

Mobil berjalan dengan kecepatan sekitar 40 KM. Jalan masih sepi. Sesekali lewat motor. Menyalip bis TransJakarta. Gocar yang saya tumpangi berjalan di belakangnya.

"Mas, bisa lebih cepat nggak ya? Kereta saya jam 5. Kuatir telat"
"Maunya kecepatan berapa?"
"Ya, lebih cepat saja. Jalanan lengang kok". Bis TransJakarta sudah tak terlihat. Jalan di depan nampak gelap, tidak ada mobil atau motor.

"Mau lewat mana mas?" Tanya saya.
"Terserah saja"
"Ohh, kalau gitu lewat cempaka putih aja ya mas"
"Wah, jauh. Muter-muter. Katanya mau cepat sampai. Kita lurus-lurus aja. Matraman Menteng"
"Ya, sudah terserah". Saya mulai kesal. Jika lebih tahu jalan lebih dekat, mengapa ia bilang terserah.

Mobil berjalan konstan sekitar 40 KM meski sebenarnya bisa dipacu lebih cepat, sekitar 60 KM/jam. Saya memilih diam.

"Masuk nggak", tanyanya begitu sampai di tugu tani.
"Nggak usah mas. Di pinggir jalan saja, nanti sy masuk jalan kaki".
Pengemudi hanya diam. Krek. Bunyi kunci pintu mobil dibuka. Pintu masuk Gambir masih sekitar 100 meter di depan.

"Terima kasih ya mas. Pakai gopay ya"
"Ok" jawabnya singkat.

Sambil memasuki pintu masuk Gambir, saya buka layar hape saya. Jam 04.29. Muncul tulisan "terima kasih telah menggunakan Gocar". Kemudian terpampang foto dan nama pengemudi.

Ada tulisan pertanyaan "Bagaimana pelayanan kami?" Dibawahnya, icon 5 bintang warna abu-abu yang minta ditandai warna kuning.

Kasih berapa bintang, ya?